Tutup iklan

Gugatan telah diajukan terhadap Samsung, Micron dan SK Hynix, menuduh mereka memanipulasi harga chip memori yang digunakan dalam iPhonech dan perangkat lainnya. Hal ini dilaporkan oleh situs The Korea Times.

Gugatan class action, yang diajukan pada 3 Mei di San Jose, California, menuduh bahwa Samsung, Micron dan SK Hynix bekerja sama untuk mendominasi produksi chip memori, sehingga memungkinkan mereka mengendalikan harganya.

Berdasarkan gugatan tersebut, para pemohon menjadi korban praktik anti persaingan karena turunnya permintaan. Gugatan tersebut mengklaim bahwa perusahaan tersebut mewakili orang Amerika yang membeli ponsel dan komputer pada tahun 2016 dan 2017, periode di mana harga chip DRAM naik lebih dari 130% dan keuntungan perusahaan meningkat dua kali lipat. Gugatan serupa sudah diajukan di AS pada tahun 2018, namun pengadilan menolaknya dengan alasan penggugat tidak dapat membuktikan bahwa tergugat berkolusi.

Samsung, Micron dan SK Hynix bersama-sama menguasai hampir 100% pasar memori DRAM. Menurut Trendforce, pangsa Samsung adalah 42,1%, Micron 29,5%, dan SK Hynix 23%. “Mengatakan bahwa ketiga pembuat chip ini menaikkan harga chip DRAM secara artifisial adalah sebuah pernyataan yang berlebihan. Sebaliknya, harga mereka justru menunjukkan penurunan dalam dua tahun terakhir,” tulis perusahaan tersebut baru-baru ini dalam laporannya.

Gugatan tersebut muncul ketika dunia menghadapi kekurangan chip global. Situasi yang disebabkan oleh pandemi virus corona ini dapat mengakibatkan kekurangan prosesor, chip DRAM, dan chip memori lainnya.

Yang paling banyak dibaca hari ini

.